Kamis, 03 Mei 2012

diary 1: now or not forever

coba lihat~
apa yang bisa aku ceritakan hari ini?
em...

lihat?

tak ada yang menarik disini...
aku tidak sendirian, aku punya teman, keluarga, sahaba, akun twitter,dan semuanya.
tak ada yang menarik, hanya berharga...
sekali lagi! bukan menarik!
tapi berharga

jika seandainya aku disuruh memilih
-keluarga
-teman
-akun twitter
-atau segala benda yang kuinginkan

mungkin kalian akan berfikir aku akan memilih keluarga...
itu salah!
aku ingin semuanya!
dan jika ada yang memaksa 'harus memilih salah satu!'
maka akau akan mencibir dan berkata 'harusnya kau bayangkan bila kau ada di posisi-ku'
aku ingin semuanya!
keluarga, tanpa mereka mungkin aku bisa mati! hahaha!
teman-teman, tanpa mereka mungkin aku bisa jadi gila
akun twitter, tanpanya aku mungkin bisa menjadi orang paling kampungan disluruh dunia :)
dan segala benda yang kuinginkan,. karena tanpanya...mungkin aku akan jadi penggerutu yang tidak pernah bersyukur

tapi sekarang, aku punya semuanya.
ini terdengar sombong, tapi aku serius!
aku hanya merasa CUKUP
aku hanya merasa semuanya telah lengkap...

meskipun begitu, ada yang kurang juga sih...

diriku!
dalam diriku sendiri!
aku bahkan bingung, ada apa denganku sebenarnya.
hanya berpura-pura menjadi sosok lain, yang ramah dan ceria, yang suka membuat tertawa, yang senang melihat mereka semua bersahabat denganku...
apa itu aneh?
dulu, MUNGKIN aku hanya berpura-pura.
tapi kemudian aku betul-betul menjiwai drama picisan yang disutradarai olehku sendiri ini.
aku kecaduan.
kecanduan melihat mereka tertawa,
kecanduan dengan senyuman,
kecanduan membuat cerita baru dan teman baru.

sekarang aku masih bingung...
apa ini masih disebut 'sandiwara?'
kenapa ini seperti mengurangi rasa bersyukur?
ini maksudnya apa?
apa kalau aku sudah kembali ke sosok asliku yang biasa, yang diam saat bosan bicara, yang menangis saat ingin memangis, kembali..aku baru merasa puas?
tapi aku senang sengan sandiwaraku...
aku senang bertingkah konyol agar mereka tertawa.
senag memasang wajah kesal jika memang kesal.
senang mengucapkan kalimat SELAMAT PAGI dengan keras hingga seisi kelas mendengar dan menjawab.

masih bingung?

memang...bisa aku merubah sekarang?

mungkin tidak...

atau mungkin jangan...

seorang berkata tepat di sebelah telingaku:

"berubahlah sekarang, atau tidak selamanya..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar